Selasa, 11 Oktober 2011

Kita

Aku berada lebih dekat dari urat nadimu, mendengarkan keluh kesah kefanaanmu.....Mendengarkan ekspekstasi putihmu dalam rajutan benang kegairahan Alif-Ya'.
Setelah itu kita bermain harakat fathah, dhummah, kasrah akselerasi, improvisasi, dan progressi dalam sinergitas kalimah sunnatullah hingga kita lebur dalam kebakaan eksistensi.....
Kau mengajakku untuk membuka halaman-halaman torehan kita. Ada pelangi di situ yang bermain di deretan kalimah-kalimah kudus yang tidak akan pernah pudar oleh kelekangan matriks euforia.
Kemudian kita telaah dengan menggunakan pisau kegeregetan bersulam trilogi keyakinan ('ain, 'ilm, dan haq) sampai bergariskan simpul perdebatan yang penuh dengan hasrat saraf pengejawantahan eksistensi.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar